Minggu, 01 April 2012

RINGKASAN ARTIKEL DARI BUKU E.ULRICH KRATZ Judul : Kesusastraan Indonesia (oleh :IDRUS)


RINGKASAN ARTIKEL DARI BUKU E.ULRICH KRATZ
Judul   : Kesusastraan Indonesia   (oleh :IDRUS) 
       Perkembangan kesusastraan Indonesia berjalan dengan pesat, namun dengan perjuangan menempuh halangan-halangan yang tidak disangka, seperti mengenai sendi-sendi dasar dan ada pula yang dapat dicap sebagai sabutase belaka. Gambaran yang muram ini untung masih dapat dikalahkan oleh hasil-hasil yang diciptakan unsur-unsur  pembangunan dan berdasarkan inilah dapat kita berkata bahwa pembangunan kesusastraan Indonesia berjalan dengan pesat, pesat dengan perhitungan dan awas terhadap halangan-halangan dan sabotase dari kuli-kuli TBC itu, kuli TBC hanya perumpamaan pada masa itu bagi orang yang menghanyutkan unsur-unsur pembangunan. Tidak ada jalan lain bagi kita untuk mempertahankan kesehatan itu, selain dengan melenyapkan TBC itu, tapi selama masyarakat masih dapat dikelabuhi oleh mereka, selama itu jalan kepesatan tadi tetap penuh berduri. Masyarakat sekarang tidak boleh lagi dapat dikecoh oleh khayalan melompong, tinjauan masyarakat harus berdasarkan kenyataan, karena dengan hanya berbuat begini, masyarakat dapat menimbang nilai-nilai yang membangun dan yang merusak, dengan objektif. Isi kesusastraan dewasa ini,dapat bersenang hati, tidak karena isi itu sudah memuaskan, tapi karena isi itu sudah berjalan kearah yang baik. Dari GEMA TANAH AIR yang diterbitkan Balai Pustaka, 45 pengarang  Indonesia dikumpulkan, dengan meneguhkan keyakinan, bahwa kesusastraan kita berdiri diatas tumpukan yang kuat, dan bagi orang yang mengaku mempunyai jiwa kebangsaan kuat akan memandang berharga buku ini, daripada kumpulan pidato-pidato politik.
       Pada waktu itu,berkat kekejaman Jepang dan kehebatan revolusi Indonesia,kesusastraan Indonesia berjalan sedikit demi sedikit dari romantik ke realisme.  Relisme bagi kita dan kesusastraan dunia umumnya mampu membuka kemungkinan yang banyak, relisme sudah banyak coraknya. Realisme kasar,meletus dari Anton Tsjechow sebelum 1880 dan realisme pengarang ini juga meningkat halus asntara 1800-1890. Realisme Willem Elschot yang membesarkan kenyataan. Realisme Belcampo yang menjatuhkan dongeng dan kenyataan menjadi kenyataan baru yang segar bugar. Realisme Franz Kafka yang menjatuhkan mimpi dan kenyataan menjadi kenyataan yang baru yang fantastik. Bahkan dapat dikatakan relisme yang menyebabkan bentuk roman, sebagai salah satu bentuk kesusastraan. Realisme yang membuka pintu kepada auto biografical novel, satu bentuk roman yang tidak akan membosankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar